Implementasi Program Mustahik PreneurZ-chicken Terhadap Kesejahteraan Mustahik(Studi Kasus Di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tasikmalaya)

Abstrak

Undang-Undang Pengelolaan Zakat No. 23 Tahun 2011 merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam menangani lembaga amil zakat di Indonesia terhadap pengentasan kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Maka dibutuhkan program pendistribusian zakat yang mendukung mustahik dan bersifat produktif serta berkelanjutan. BAZNAS merupakan lembaga amil zakat yang salah satu pendistribusian dananya kedalam hal yang produktif. Tujuan program ini yaitu untuk membantu mustahik supaya dapat menjadi seorang preneur dan mencapai kesejahteraan, salah satunya dengan mengadakan program ekonomi yaitu program Z-Chicken. Berdasarkan data dari BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2023 terdapat 30 mustahik penerima program Z-Chicken. Z-Chicken merupakan program pemberdayaan BAZNAS di bidang ekonomi yakni berupa produk ayam crispy. Sasaran bantuan program ini diberikan kepada mustahik yang delapan ashnaf. Pihak BAZNAS memberikan bantuan modal berupa bahan baku awal dan investasi awal kepada setiap mustahik. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengimplementasian tahap kegiatan program Z-Chicken, mengetahui kendala pada program Z-Chicken, serta untuk mengetahui kesejahteraan mustahik setelah menerapkan program mustahik Preneur Z-Chicken di BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian lapangan (field research). Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan yaitu teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya, mampu menjalankan program mustahik Preneur Z-Chicken terhadap mustahik dalam mencapai kesejahteraan. Kendala yang dihadapi yaitu, kurangnya pemahaman mustahik terhadap manajemen usaha, stabilitas harga bahan baku kebutuhan berdagang Z-Chicken dan kurangnya inovasi dalam berdagang produk Z-Chicken. Implikasi penelitian ini yaitu perlunya peningkatan pendampingan serta penambahan keilmuan seperti pelatihan atau seminar kepada para mustahik, yang dapat menunjang keberhasilan program, penjualan produk dan dapat bersaing dilapangan.